IGM, Palembang – Meski sekolah dil lingkungan Yayasan Indo Global Mandiri memastikan kesiapan mereka menyambut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), namun pihak sekolah masih tetap menunggu instruksi lanjutan termasuk bagaimana mekanismenya.
Wakil Kepala Kurikulum SD Plus IGM, Marini S.Pd.I mengaku menyambut baik dengan keputusan pemerintah untuk menyelenggarakan PTM ini pada Juli mendatang. Menurutnya, hal ini sudah dinantikan oleh para guru, siswa dan orang tua siswa.
“Kami antusias dan respect dengan informasi (PTM) tersebut. Hanya saja kita masih menunggu sosialisasi secara langsung dari Diskdik mengenai bagaimana mekanisme PTM yang nantinya akan digelar,†katanya.
Meski demikian, ia mengaku jika SD Plus IGM sudah sangat siap untuk menggelar PTM tersebut.
“Harapan kita sekali lagi, ada sosialisasi dari Diskdik untuk turun ke sekolah, bagaimana pelatihan dan penangangan terhadap anak atau guru yang ternyata saat proses PTM berjalan ternyata ada yang terkonfirmasi COVID-19. Penanganannya seperti apa. Bagaimana cara menyampaikan ke orang tua. Hal hal seperti ini juga harus diberikan pemahamannya,†jelasnya.
Kepala TK Indo Global Mandiri, Novia Ninda, S.Pd juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, selain dinantikan oleh para wali murid, PTM juga menjadi salah satu kebutuhan siswa didi terutama TK dengan kebutuhannya bermain yang harus dipenuhi.
“Untuk kesiapan tentunya kita menyiapkan fasilitas kesehatan sesuai dengan protokol COVID-19 seperti penyempurnaan wastafel, handsainitizer, masker, desinfetan dan lainnya. Selain itu guru dan karyawan kita sudah 100% telah menyelesaikan 2 tahap proses vaksinasi. Jadi insyaallah kita sudah siap untuk PTM,†tegasnya.
Seperti diketahui, para pelajar dari tingkatan Pendidikan Anak Sekolah Dini (PAUD), sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang, Sumatera Selatan mulai melakukan belajar tatap muka di sekolah pada Juli 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, dilaksanakannya belajar tatap muka itu dikarenakan banyaknya desakan dari para orangtua dan guru. Sebab, belajar secara online dinilai tak optimal.
“Kalau seluruh orangtua setujuh maka sekolah tatap muka di laksanakan Juli. Namun kita juga perlu masukan dari Satgas Covid-19,†kata Zulinto.
Zulinto menjelaskan, dalam penerapan belajar tatap muka nanti mereka hanya membatasi aktivitas belajar di sekolah selama 4 jam. Selain itu, seluruh pelajar diwajibkan mengikuti protokol kesehatan dan mengenakan masker selama di sekolah. Untuk jam belajar sendiri, dimulai pada pukul 08.00WIB- 11.00WIB. (andhiko tungga alam)